Saya harus berjaga. Saya merapat ke punggung pintu dengan cemas yang kini bersembunyi di balik keringat. Tandanya adalah suara adzan. Telinga kanan saya mencium pintu cokelat, mengecek keadaan........ sebentar lagi.
Di luar, matahari semakin pupus. Senja baru selesai pakai gincu merah, menunggu jemputannya yang sudah di ujung jalan. Tidak lama, senja pergi dengan tergesa. Kata dia, penggemarnya di ujung pulau sudah menunggu.
Saya membuka gorden putih. Lima detik kemudian, suara adzan memecah langit. Membuat dada saya berdegup....... sebentar lagi. Tiba-tiba cicak di balik lukisan berdecak-decak. Pandangan saya teralihkan. "Ssst...saya lagi konsentrasi nih." Cicak lalu pergi sambil mengibaskan ekornya yang pipih.
by: me |
"Ya udah tapi besok nggak usah datang ya. Saya ingin tidur ditemani matahari," saya teriak dari balik pintu. Waktu saya buka pintu, malam buru-buru masuk sampai gitarnya membentur pintu dan jatuh. Tiba-tiba sepi menggelincir dari balik senar. Sial....kecolongan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar