halo
Meraba kenangan seperti minum brotowali. Ada pahit mengigit lidah dan membuat kecut kerongkongan. Butuh waktu sampai pahitnya berubah menghangatkan tubuh.
Membuka kenangan seperti memakai arloji rusak. Jam, menit, dan detik berhenti di satu titik, bersama nafas yang tertahan.
Membaca kenangan seperti main komedi putar. Bermenit-menit mengelilingi satu poros, menatap gambar yang sama berulang-ulang.
|
by: me |
Halo. Saya hanya mau menyapa sebentar.
Tidak perlu repot-repot menyuguhkan teh, karena saya tidak lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar