Kamis

abang nyari jodoh

Beberapa minggu ini, saya ingiiiiin sekali mesin jahit. Dan perburuan saya mencari mesin jahit (yang murah), selalu akhirnya mengundang hal-hal di luar rencana. Akhirnya mesin jahit nggak dapat, tapi ongkos banyak banget yang keluar. 

Satu hari, karena salah naik bus, saya akhirnya mencoba lagi peruntungan saya mencari mesin jahit. Walaupun bus yang salah alamat ini menjauhkan saya dengan rumah, tapi hikmahnya, dia mendekatkan saya pada lokasi mesin jahit incaran. Akhirnya saya turun dari bus salah itu lalu lanjut angkutan umum untuk menuju lokasi. Lokasi ini adalah Bekasi Square. Disini, ada satu toko yang menjual barang-barang dan perlengkapan kerajinan tangan yang lucu-lucuuuuu. Nama tokonya line 52. 

Di toko ini, saya pernah lihat mesin jahit mini. Harganya Rp50.000. Entah kekuatan dan kualitasnya seperti apa, pokoknya saya ngebet banget sama mesin jahit ini. Waktu pertama kali lihat, saya ingin beli tapi ragu-ragu dan akhirnya nggak dibeli. Tapi pas sampai rumah, si mesin jahit kebayang-bayang terus......sampai hari ini (huh). Akhirnya, waktu salah naik bus itu, saya datangi toko itu. Tapi sialnya, toko itu tutup. 

Akhirnya saya keluar dan cari angkutan pulang. Setelah jalan sana sini, lewat sana sini, muka makin berminyak, badan gatel, salah naik angkutan (lagi), akhirnya saya naik angkutan umum 19 A untuk masuk ke kompleks rumah. Disinilah saya ketemu sama si abang-abang yang tidak lain tidak bukan adalah supir angkutan itu sendiri. 

Saya memilih duduk di depan, biar dapat banyak angin. Dan dari keputusan inilah, saya tahu kalau si abang masih M E L A J A N G. Ini sedikit obrolan tiba-tiba kami. 
Si Abang (SA): (tiba-tiba, asli nggak bohong) Abang ini masih bujangan. 
Saya (S): (kaget, asli) Ohh. 
SA: Susah kali cari jodoh. 
S: Iya bang (pengen buru-buru turun, aslii).
SA: Ada yang mau, tapi tidak cocok. Kurang sreg. 
S: Coba cari di Medan, bang. Kalau di Jakarta memang susah (ngasal).
SA: Ah di Medan..... (lupa lanjutannya).
S: Abang umurnya berapa?  
SA: 30 (kalau saya nggak salah dengar). 
S: Santailah bang, masih 30 (sok bijak). Pokoknya jangan salah pilih bang daripada tambah stres nantinya (sok bijak kuadrat).
SA: Iya, abang juga maunya begitu. Namanya untuk nikah, janganlah salah pilih.
S: (duh Mutiara Gading masih jauh ya).
SA: Sudah punya anak?
S: Belum bang.
SA: Wah sama dong. 
S: (apanya yang sama, kan abang mah belum nikah) Nikahnya udah tapi belum punya anak (menegaskan). 
SA: Ooohh...saya kira (nyengir).SA: bla, bla, bla (lupa ceritanya, tapi si abang bilang gara-gara dia belum nikah, dia jadi menghambat keluarganya untuk apa gitu).
S: (Alhamdulillah udah sampai Mutiara Gading) Bang, saya turun di Indomaret. Mudah-mudahan abang cepet dapet jodoh ya (keluar angkutan).
SA: Ahhhhhhhhh.... (nyengir terus pergi)


*Percakapan ini dilakukan sambil si abang mencet gas nggak kira-kira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar